Sabtu, 21 November 2020

Resensi Buku Nonfiksi: Merry Riana




IDENTITAS BUKU
Judul buku      :  Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar
Pengarang       :  Alberthiene Endah
Negara            :  Indonesia
Bahasa            :  Indonesia
Penerbit          :  Gramedia Pustaka Utama
Tahun Rilis     :  2011
Halaman         :  362 halaman

SINOPSIS DAN TUJUAN BUKU
Dari seorang mahasiswi dengan ekonomi pas-pasan, Merry Riana, anak muda Indonesia, menjelma menjadi miliuner muda dan diakui sebagai pengusaha sukses, motivator yang sangat dinamis, serta pengarang buku terlaris di Singapura. Melewatkan masa kuliah yang penuh dengan keprihatinan finansial di Nanyang Technological University, Merry kemudian menciptakan perubahan paradigma berpikir dan memulai suatu perjuangan dengan konsep dan etos kerja keras luar biasa. Akhirnya, dia berhasil meraih penghasilan 1 juta dolar di usia 26 tahun.
Kini Merry ingin menciptakan dampak positif di dalam kehidupan banyak orang, terutama di Indonesia.Buku ini berisi pengalaman perjuangan Merry beserta hikmah yang sangat inspiratif dan bisa diterapkan untuk mencapai sukses dalam kehidupan.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU
Kelebihan dari buku ini adalah terdapat kata-kata yang menginspirasi dan memotivasi pembaca untuk terus semangat dalam menggapai cita-cita yang diinginkan. Selain itu bahasa yang digunakann mudah dimengerti. Sedangkan kekurangan buku ini adalah halamannya yang cukub tebal, ada beberapa judul yang cerita di dalamnya hampir sama dan membuat pembaca bosan karena intinya sama saja.

PENUTUP
Sasaran yang dituju dalam buku ini adalah mahasiswa, masyarakat umum dan orang yang sedang merintis bisnis atau sedang mencari pekerjaan. Karena buku ini sangat memotivasi kita (pembaca) agar jangan menyerah, selalu berusaha dan optimis untuk melakukan sesuatu apa yang kita inginkan. Jatuh bangun dalam melaksanakan keinginan, cita-cita, kesuksesan itu hal biasa. Karena dengan kegagalan kita akan terus mencoba, memperbaiki kesalahan atau kekurangan apa yang kita miliki selama ini agar menjadi lebih baik dan kompeten.


Sabtu, 07 November 2020

Rangkuman buku fiksi dan nonfiksi

 Buku fiksi adalah buku yang berisi cerita atau kejadian yang tidak sebenarnya. Sedangkan buku nonfiksi adalah buku yang berisikan kejadian sebenarnya yang disampaikan menurut pendapat/opini/kajian penulis.

Dengan kata lain, buku fiksi adalah buku yang di dalamnya berisi cerita rekaan atau khayalan. Sedangkan buku nonfiksi adalah buku yang dibuat berdasarkan fakta dan kenyataan.

Bahasa yang digunakan untuk buku fiksi  biasanya bahasa kiasan atau konotatif. Jadi, pembaca diajak untuk masuk ke dalam cerita itu dengan bahasa yang tidak biasa.

Bahasa yang digunakan  untuk buku nonfiksi biasanya bahasa denotatif atau bahasa sebenarnya, jadi pembaca dapat langsung memahami maksud dari isi buku

Nonfiksi dibagi menjadi 2, yaitu :

-Nonfiksi Murni : adalah buku yang berisi pengembangan berdasarkan data – data yang otentik

-Nonfiksi Kreatif : berawal dari data yang otentik kemudian pengembangannya berdasarkan imajinasi yang pada umumnya dalam bentuk novel, puisi, prosa

Contoh buku fiksi yaitu buku cerita anak, dongeng, novel, cerita pendek (cerpen), fabel, dan komik.

Contoh buku nonfiksi yaitu buku pelajaran, buku ensiklopedia, esai, jurnal, dokumenter, biografi, dan laporan ilmiah (makalah, skripsi, tesis, disertasi).


Struktur Teks Cerita Fiksi

Abstrak, bagian ini adalah opsional atau boleh ada maupun tidak ada. Bagian ini menjadi inti dari sebuah teks cerita fiksi.

Orientasi, berisi tentang pengenalan tema, latar belakang tema serta tokoh-tokoh didalam novel. Terletak pada bagian awal dan menjadi penjelasan dari teks cerita fiksi dalam novel.

Komplikasi, merupakan klimaks dari teks cerita fiksi karena pada bagian ini mulai muncul berbagai permasalahan, biasanya komplikasi disebuah novel menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca.

Evaluasi, bagian dalam teks naskah novel yang berisi munculnya pembahasan pemecahan atau pun penyelesaian masalah.

Resolusi, merupakan bagian yang berisi inti pemecahan masalah dari masalah-masalah yang dialami tokoh utama.

Koda (reorientasi), berisi amanat dan juga pesan moral positif yang bisa dipetik dari sebuah naskah teks cerita fiksi.


STRUKTUR TEKS CERITA NON FIKSI

Struktur non fiksi hampir sama dengan struktur novel yaitu ada 3 struktur sebagai berikut

1. orientasi, , bagian ini berisi tentang pengenalan tokoh yang terlibat dalam cerita dan bagian ini pula yang menjadi bagian awal dari penjelasan dari teks cerita fiksi di sebuah novel

2. urutan peristiwa, berisi urutan peristiwa yang terjadi dala cerita mulai dari awal permasalahan sampai akhir permasalahan.

3. reorientasi, merupakan akhir cerita yang berisi kesimpulan suatu cerita dan menjadi penutup yang berisi amanat dan pesan moral yang dapat di petik atau di teladani dari teks cerita fiksi.

UNSUR-UNSUR BUKU FIKSI DAN NON FIKSI

A. Unsur buku fiksi :


-bagian cover buku  


-rincian subbab buku


-judul subbab


-tokoh dan penokohan  


-tema cerita


-bahasa yang digunakan


-penyajian alur cerita  


B. Unsur buku nonfiksi  


-bagian cover buku  


-rincian subbab buku  


-judul subbab  


-isi buku  


-cara menyajikan isi buku  


-bahasa yang di gunakan  


-sistematika penulisan


KAIDAH KEBAHASAAN BUKU FIKSI

1. menggunakan perumpamaan yang sering digunakan untuk membandingkan sebuah benda atau yang seing disebut juga dengan METAFORA

2. menggunakan kata ganti trtentu dan gaya bahasa yang digunakan memiliki pertalian yang kuat atau sering disebut juga dengan METONIMIA

3. menggunakan persamaan atau SIMILE, yang digunkan sebagai pendamping yang menyataka sesuatu hal lainya.


KAIDAH KEBAHASAAN BUKU NON FIKSI

a. menggukan kata baku yang terkesan resmi dan formal

b. cerita yang dituliskan terkesan santai cerita demi cerita yang terjadi dikrehidupan sehari hari

c. mengukakan kat asing dan kata yang belum termasuk kata serapan


LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT BUKU NON FIKSI


ada 8 langkah-langkah cara membuat buku nonfiksi :


a. catat data-data buku yang dibutuhkan

b. baca sampul belakang buku

c. bacalah daftar isi

d. bacalah pendahuluan

e. cari jawaban masalah tersebut dalam buku

f. bacalah kesimpulan

g. mulai menulis

h. review tulisan anda sekali lagi


PERBEDAAN BUKU FIKSI DAN NON FIKSI

Fiksi adalah jenis tulisan yang hanya berdasarkan imajinasi. Dia hanya rekaan sipenulisnya. Jadi, jenis-jenis karya seni berikut ini merupakan karya Fiksi : Cerita pendek (cerpen), novel, cerita sinetron, telenovela, drama, film drama, film komedi, film horor, film laga.


Nonfiksi adalah tulisan-tulisan yang isinya bukanlah fiktif, bukan hasil imajinasi/rekaan si penulisnya. Dengan kata lain, nonfiksi adalah karya seni yang bersifat ofktual. Hal-hal yang terkandung di dalamnya adalah nyata., benar-benar ada dalam kehidupan kita. Jadi, jenis-jenis karya seni berikut ini merupakan karya nonfiksi : Aetikel, opini, resensi buku, karangan ilmiah, skripsi, tesis, tulisan-tilisan yang berisi pengalaman pribadi si penulisnya (seperti diary, chiken soup for the soul, laporan perjalanan wisata), berita di koran/majalah/tabloid, film dokumenter, dan masih banyak lagi.

Perbedaan antara fiksi dan nonfiksi hanya terletak pada masalah faktual atau tidak, imajiner atau tidak. Jadi, perbedaan antar keduanya sama sekali tidak ada hubungannya dengan gaya bahasa atau apapun selain masalah fakta atau imajiner.

Sabtu, 03 Oktober 2020

Teks Editorial Berita Hits Terkini

 Trump Positif Covid-19, Stigma Para Warga: Bukti Presiden Tidak Serius Tangani Virus hingga Trik Politik

latar belakang masalah
    Pengumuman Donald Trump telah terinfeksi Covid-19, mendorong beberapa stigma dari warga AS, dengan sebagian warga menilai itu menjadi bukti bahwa presiden ke-45 tidak menanggapi serius virus corona. 

    Kemudian, sebagian warga lainnya menduga itu adalah trik tipuan politiknya untuk pemilihan umum 2020.

Masalah
    Di kubu Demokrat, yang menurut laporan AFP pada Sabtu (3/10/2020) telah kehilangan hampir 24.000 orang karena Covid-19, banyak yang berpendapat pada Jumat bahwa mereka tidak terkejut dengan berita yang dikabarkan oleh Trump Jumat malam di Twitter. 

    "Dia masih manusia. Saya berharap yang terbaik untuknya," kata Christian Persaud (19 tahun), yang tinggal di wilayah kelahiran Trump, di Queens, yang dilanda penyakit parah pada musim semi.

    "Mudah-mudahan itu mengirimkan pesan bahwa orang-orang mengerti bahwa virus corona ini sangat parah dan masker sangat dibutuhkan," ucap Persaud. 

    "Dia tidak mengira virus ini benar-benar serius," kata Alex Flores (24 tahun), warga lainnya yang bekerja untuk perusahaan swasta yang membersihkan tempat sampah di Fifth Avenue, dekat Trump Tower. 

"Anda harus memakai masker, virus ini adalah sesuatu yang tidak bisa Anda mainkan," ucap Flores. 

Opini
    Di kota di mana mengenakan masker telah menjadi rutinitas bagi kebanyakan orang, beberapa orang melihatnya sebagai satu lagi tanda, bahwa presiden berusia 74 tahun itu adalah bagian dari populasi paling berisiko terinfeksi virus corona. 

    Selain itu, menunjukkan bahwa AS perlu memiliki periode baru dengan pergantian presiden dari Trump ke Joe Biden, yang hasil tesnya disebutkan pada Jumat kemarin, negatif. 

    "Dia idiot. Pakai masker, cuci tangan, sesederhana itu (bisa dilakukan)," kata Mark, yang bekerja di sektor keuangan. 

    "Mari berharap untuk moderat dan independen untuk berkata, 'Oke, sekarang dia benar-benar idiot.' Mudah-mudahan mereka (masyarakat) pindah (memilih) ke Biden, ”tambahnya. 

    Gubernur New York, Andrew Cuomo, mengambil sikap yang lebih berdamai dengan presiden yang beberapa kali bentrok dengannya di depan umum. 

    "Pikiran saya tertuju pada Presiden Trump dan Ibu Negara dan saya berharap mereka sembuh total dan cepat. Virus ini ganas dan mudah menyebar. Pakai masker. Mari kita semua saling menjaga," ujar Cuomo dalam Twitternya. 

    New York juga merupakan rumah bagi beberapa pendukung Trump, meski pun jumlah mereka sedikit dan jarang, serta biasanya enggan untuk mengungkapkan nama lengkap mereka. 

    "Saya pikir itu ( Trump positif Covid-19) tipuan dari Demokrat," kata Natasha (56 tahun), yang bekerja di sebuah toko dekat Trump Tower, dan memiliki kewarganegaraan ganda Rusia-AS. 

    "Mereka melakukan ini (tipuan) berulang kali, mereka telah mencoba banyak hal untuk melawannya," lanjut Natasha. 

    "Anda tidak bisa mempercayai apa yang terjadi di media," katanya, menggemakan kalimat yang sering diucapkan presiden Trump. 

Siasat kampanye (keberpihakan kepada pemerintah)
    Di kalangan Demokrat, bahkan ada yang mencurigai semua pernyataan Trump terinfeksi Covid-19 itu adalah siasat kampanye pemilihan ulang presiden. 

"Ini mungkin saja tipuan" di pihak Trump, kata Rhonda Marin (60 tahun). 

"Kami akan mencari tahu apakah dia memiliki sesuatu yang disembunyikannya," ucap Marin. 

    Dia mengatakan bahwa situasinya "sangat terbalik. Saya tidak tahu harus berpikir apa lagi...Semuanya merepotkan. Ini situasi yang buruk.

    "Telepon kami mulai meledak tadi malam," kata Susan Deutsch (47 tahun), seorang pekerja keuangan yang berasal dari California. 

    Deutsch mengatakan ada "banyak kecurigaan apakah ini semacam tipu muslihat di pihaknya untuk, hanya, mengganggu proses, atau menciptakan simpati", setelah apa yang dia sebut kinerjanya yang buruk dalam debat Selasa melawan Biden. 

Saran dan solusi, kesimpulan
Meski demikian, Deutsch mengatakan dia berharap presiden pulih. 

    "Skenario terburuk adalah dia menjadi sangat sakit dan meninggal karena itu, dan saya tidak berharap itu kepada siapa pun," katanya. 

    Deutsch meragukan berita itu akan mengubah suara siapa pun pada tahap ini. "Setiap orang begitu diinokulasi" untuk terkejut dan marah, katanya. 

    Susan Barder, seorang independen yang lebih dekat dengan Partai Republik dalam masalah aborsi, ingin presiden pulih secepat mungkin. 

    Dia juga ingin berita itu menjadi kesempatan bagi semua orang untuk menarik napas dalam-dalam dan merenungkan situasi di tengah pandenmi virus corona. 

"Ada begitu banyak hal gila yang terjadi. Yang kita butuhkan adalah ketenangan," katanya.


Senin, 07 September 2020

Konversi Teks Cerita Sejarah ke Puisi

 Teks Cerita Sejarah

Judul:  R.A. Kartini, Perempuan Pejuang Pendidikan

Orientasi:

Raden Adjeng Kartini merupakan seorang perempuan dari kalangan bangsawan yang lahir di daerah Jepara pada 21 April 1879.

Beliau adalah Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat adalah nama lengkapnya tapi beliau biasanya disebut dengan R.A. Kartini. Di usia 25 tahun Kartini menghembuskan napas terakhir setelah beliau melahirkan R.M. Susalit, yakni pada tanggal 17 September 1904.

Urutan Peristiwa:

Ketika R.A. Kartini berusia 12 tahun, ia memulai perjuangannya di dunia pendidikan agar memperoleh pendidikan setinggi-tingginya. Namun sayangnya keinginan terbesar nya itu mendapat tentangan keras terutama dari ayahanda.

Sebab di usia itu, kebanyakan perempuan dahulu sudah dipingit dan menikah.Hingga suatu hari R.A. Kartini menikah dengan seorang bupati Rembang yakni Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat.

Hal yang tak terduga ternyata Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat sangat mendukung Kartini agar dapat meraih impiannya. Beliau bahkan mengizinkan Kartini mendirikan sekolah wanita.

Reorientasi:

Atas semua jasa yang telah diberikan Raden Ajeng Kartini terutama di bidang pendidikan untuk wanita. Beliau mendapatkan penghormatan dan penghargaan.

Di sana Kartini ditetapkan sebagai seorang pahlawan nasional Indonesia secara resmi yang di dasarkan. Sifat dan keyakinan beliau untuk terus mendapatkan pendidikan dan mencari ilmu setinggi langit yang patut ditiru.

Sumber: https://belajargiat.id/teks-cerita-sejarah-pahlawan/




Puisi

Judul: Dikala Mentari Menampakkan Sinarnya


Sejuknya embun

Seakan musnah perlahan disaat itu

Perempuan-perempuan hanya terdiam dalam huniannya

Kecuali menjadi budak di istananya sendiri

Tanpa melakukan apapun

Namun semua berubah

Saat kau perjuangkan hak-hak kaummu

Kau bosan melihat ketidak adilan

Terhadap kaummu sendiri

Yang hanya dipandang sebelah mata

Sosok itu….

Yang berhasil merubah semua

Dengan perjuangan yang tidak sisa-sia

Hingga sampai saat ini semua perjuanganmu

Masih kami rasakan

Terima kasih kami ucapkan

Kepada engkau pahlawan kami

“Raden Ajeng Kartini”


Sabtu, 15 Agustus 2020

TEKS CERITA SEJARAH

Peristiwa-peristiwa atau kejadian yang dialami oleh suatu masyarakat atau suatu bangsa di masa lampau merupakan pengalaman sejarah yang sangat penting dan berharga bagi bangsa tersebut. Mempelajari sejarah kehidupan tokoh masyarakat memberikan pelajaran yang baik bagi kita saat ini. Sikap dan perjuangan mereka dapat memberikan keteladanan yang baik, sehingga nama dan hasil perjuangannya patut dikenang hingga kini. Bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai jasa pahlawannya.


A. Memahami dan Menginterpretasi Makna Cerita Sejarah 

Sejarah sebagai peristiwa, maksudnya peristiwa sejarah ditempatkan sebagai fakta, kejadian dan kenyataan yang benar-benar terjadi pada masa lampau. Kejadian masa lampau tersebut dapat dijadikan dasar untuk mengetahul dan merekonstruksi kehidupan pada masa tersebut. Cerita tentang masa lalu banyak jenis dan fagamnya, leberapa contohnya adalah novel, legenda, mitos, babad, hikayat, cerita sejarah, dan sebagainya, Ciri paling utama dari cerita sejarah adalah peristiwa yang diceritakan terjadi dengan sebenarnya. Untuk membuktikan kebenaran peristiwa yang telah terjadi, maka cerita sejarah harus berdasarkan fakta dan data yang akurat. Inilah yang membedakan antara cerita sejarah dengan cerita tentang masa lalu dari novel atau legenda, 

Sejarah merupakan kejadian nyata yang pernah terjadi. Frasa 'cerita sejarah' menjadi pengertian yang lebih luas, yaitu cerita tentang peristiwa yang bernilai sejarah. Dalam frasa cerita sejarah mengandung kata cerita yang dapat kita pahami sebagal peristiwa yang dinarasikan. Oleh sebab itu, secara umum cerita sejarah dapat digolongkan ke dalam teks narasi, Untuk kepertuan penelitian sejarah, teks sejarah cenderung ditulis dengan gaya eksposisi, yaitu menyajikan pendapat dan menguraikan alasannya dengan fakta dan bukti-bukti sejarah.


B. Ciri-ciri Cerita Teks Cerita Sejarah

Adapun ciri-ciri yang dimiliki oleh teks sejarah, diantaranya:

1. Disajikan secara kronologis atau urutan peristiwa atau urutan kejadian.

2. Bentuk teks cerita ulang (recount)

3. Struktur teksnya: orientasi, urutan peristiwa, reorientasi.

4. Sering menggunakan konjungsi temporal.

5. Isi berupa fakta.


C. Struktur teks cerita sejarah: 

1. Orientasi adalah awal atau pengenalan dari sebuah cerita atau peristiwa sejarah. Bagian ini biasanya juga berisi perkenalan tokoh-tokoh dalam cerita yang akan diceritakan. 

2. Rangkaian kejadian atau insiden adalah rekaman peristiwa sejarah yang biasanya disampaikan secara kronologis. 

3. Komplikasi  saat terjadinya sebuah masalah yang dihadapi oleh sang tokoh utama dalam cerita. 

4. Resolusi adalah bagian di mana masalah terpecahkan.



D. Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Sejarah

Ciri kebahasaan teks cerita sejarah ditandai dengan adanya pronomina atau kata ganti, kata-kata yang menunjukan kejadian atau peristiwa, adanya kata kerja (verba) material, dan konjungsi (kata penghubung) temporal. Untuk lebih jelasnya bisa sobat lihat dibawah ini.

Pronomina (kata ganti)

merupakan kata yang digunakan untuk menggantikan benda dan menamai seseorang atau sesuatu secara tidak langsung.

1. kata ganti orang pertama tunggal, misalnya : saya, aku, beta, sahaya ;

2. kata ganti orang pertama jamak, misalnya : kami, kita ;

3. kata ganti orang kedua tunggal, misalnya : kamu,engkau, kau, anda, dikau ;

4. kata ganti orang kedua jamak, misalnya : kalian

5. kata ganti orang ketiga tunggal, misalnya : dia, ia, beliau, -nya

6. kata ganti orang ketiga jamak, misalnya : mereka

Frasa adverbial

merupakan kata yang menunjukan kejadian atau peristiwa, waktu, dan tempat.

Verba material

adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan suatu aktivitas yang menggunakan fisik dalam melakukannya, misalnya membaca, melempar, mendorong, dan lainnya.

Konjungsi Temporal (kata sambung waktu)

berguna untuk menata urutan-urutan peristiwa yang diceritakan, teks cerita sejarah banya memanfaatkan konjungsi (kata penghubung) temporal. Contohnya yaitu “kemudian”, “setelah”, “lalu” dan lainnya.

Kalimat Majemuk

kalimat yang terdiri atas dua kalimat atau lebih yang digabungkan menjadi satu kalimat .

kalimat  :

Pada akhirnya, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia dalam konverensi

        Ket.               S                P                             O                               ket.

yang diadakan di Den Haag.

                 Ket.


E. Fungsi Teks Cerita Sejarah

Fungsi rekreatif, memberikan rasa gembira dan senang kepada pembaca

Fungsi inspiratif, memberikan inspirasi, imajinasi, dan kreatifitas untuk keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara untuk lebih baik lagi

Fungsi intruktif, sebagai alat bantu dalam pembelajaran

Fungsi edukatif, dapat dijadikan petunjuk dan pelajaran kehidupan bagi manusia dalam berperilaku

F. Contoh Teks Cerita Sejarah dan Strukturnya

TSUNAMI ACEH

-Orientasi

Peristiwa yang sangat memilukan terjadi di bumi serambi Mekkah Aceh. Gempa bumi dan Tsunami Aceh pada hari Minggu pagi, 26 Desember 2004. Kurang lebih 500.000 nyawa melayang dalam sekejab di seluruh tepian dunia yang berbatasan langsung dengan samudra Hindia. Di daerah Aceh merupakan korban jiwa terbesar di dunia dan ribuan banguan hancur lebur, ribuan pula mayat hilang dan tidak di temukan dan ribuan pula mayat yang di kuburkan secara masal.


-Urutan Peristiwa

Gempa terjadi pada waktu tepatnya jam 7:58:53 WIB. Pusat gempa terletak pada bujur 3.316° N 95.854° E kurang lebih 160 km sebelah barat Aceh sedalam 10 kilometer. Gempa ini berkekuatan 9,3 menurut skala Richter dan dengan ini merupakan gempa Bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir ini yang menghantam Aceh, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.

Kepanikan ini terjadi dalam durasi yang tercatat paling lama dalam sejarah kegempaan bumi, yaitu sekitar 500-600 detik (sekitar 10 menit). Beberapa pakar gempa mengatakan menganalogikan kekuatan gempa ini, mampu membuat seluruh bola Bumi bergetar dengan amplitude getaran diatas 1 cm. Gempa yang berpusat di tengah samudera Indonesia ini, juga memicu beberapa gempa bumi diberbagai tempat didunia.

Gempa yang mengakibatkan tsunami menyebabkan sekitar 230.000 orang tewas di 8 negara. Ombak tsunami setinggi 9 meter. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar.

Kekuatan gempa pada awalnya dilaporkan mencapai magnitude 9.0. Pada Februari 2005 dilaporkan gempa berkekuatan magnitude 9.3. Meskipun Pacific Tsunami Warning Center telah menyetujui angka tersebut. Namun, United States Geological Survey menetapkan magnitude 9.2. atau bila menggunakan satuan seismik momen (Mw) sebesar 9.3.

Kecepatan rupture diperkirakan sebesar 2.5km/detik ke arah antara utara – barat laut dengan panjang antara 1200 hingga 1300 km. Menurut Koordinator Bantuan Darurat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jan Egeland, jumlah korban tewas akibat badai tsunami di 13 negara (hingga minggu 2/1/2005) mencapai 127.672 orang.

Namun jumlah korban tewas di Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Afrika Timur yang sebenarnya tidak akan pernah bisa diketahui, diperkirakan sedikitnya 150.000 orang. PBB memperkirakan sebagian besar dari korban tewas tambahan berada di Indonesia. Pasalnya, sebagian besar bantuan kemanusiaan terhambat masuk karena masih banyak daerah yang terisolir.

Sementara itu data jumlah korban tewas di propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara menurut Departemen Sosial RI (11/1/2005) adalah 105.262 orang. Sedangkan menurut kantor berita Reuters, jumlah korban Tsunami diperkirakan sebanyak 168.183 jiwa dengan korban paling banyak diderita Indonesia, 115.229 (per Minggu 16/1/2005). Sedangkan total luka-luka sebanyak 124.057 orang, diperkirakan 100.000 diantaranya dialami rakyat Aceh.

Menurut U.S. Geological Survey korban tewas mencapai 283.100, 14.000 orang hilang dan 1,126,900 kehilangan tempat tinggal. Menurut PBB, korban 229.826 orang hilang dan 186.983 tewas. Tsunami Samudra Hindia menjadi gempa dan Tsunami terburuk 10 tahun terakhir.

Di Indonesia, gempa dan tsunami menelan lebih dari 126.000 korban jiwa. Puluhan gedung hancur oleh gempa utama, terutama di Meulaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatera. Di Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena tsunami. Tetapi, kebanyakan korban disebabkan oleh tsunami yang menghantam pantai barat Aceh.

Pemerintahan daerah Aceh lumpuh total, saat terjadi gempa bumi dan Tsunami Aceh, kebetulan di Jakarta sendiri sedang di adakan acara Halal Bi Halal masyarakat Aceh pasca menyambut lebaran Idul Fitri. Gempa Bumi yang terjadi pada jam 08:00 WIB dengan 9 Skala Richter Pada tanggal 26 Desember 2004, gempa Bumi dahsyat di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh. Tepat jam 09:00 WIB satu persatu masyarakat Aceh yang hadir di Istora Jakarta panik karena hubungan telepon seluler ke Aceh putus total, mata mereka pada berkaca-kaca.

-Reorientasi

Peristiwa ini merupakan salahsatu peristiwa yang sangat mengenaskan dan paling banyak memakan korban yang pernah terjadi di Indonesia. Semoga kejadian ini tidak terjadi kembali di negri kita yang tercinta ini.


Senin, 15 Juni 2020

Puisi Corona

Dunia sedang dilanda masalah
Masalah ini diakibatkan oleh suatu virus yg bernama Covid-19
Tapi disaat dilanda masalah ini, banyak manfaat yang diberikan olehnya
Bumi yang kita pijak ini bisa beristirahat dengan tenang

Oh.. Wahai corona
Engkau ada manfaat dan ada kerugiannya
Engkau jadi mengajarkan kami untuk menjadi lebih bersih
Dan engkau banyak merenggut nyawa di dunia ini

Kini...

Saatnya kita bersatu melawan bahaya ini
Sirnakan pikiran egois
Singkirkan kepentingan pribadi

Satukan cinta dan perdamaian dalam mengatasi masalah ini
Berdoa agar semua kembali normal

Bangun kehidupan yang baru setelah semua ini usai
Belajarlah dari pengalaman ini di kehidupan selanjutnya
Berjanji akan selalu mengingat ketenangan alam saat ini




Senin, 27 April 2020

MENILAI KARYA MELALUI RESENSI

MENILAI KARYA MELALUI RESENSI

Pernahkah kamu membuat resensi? Apakah resensi itu? Resensi merupakan
pertimbangan baik-buruknya suatu karya. Orang yang menyusun resensi
disebut peresensi. Dalam meresensi sebuah buku, haruslah objektif, sesuai
dengan kualitas isi buku. Sebelum melakukan resensi, kalian harus mengetahui
dahulu unsur-unsur dalam resensi.
Untuk membekali kemampuanmu, pada bab ini kamu akan belajar:
1. membandingkan isi berbagai resensi untuk menemukan sistematika sebuah
resensi;
2. menyusun sebuah resensi dengan memperhatikan hasil perbandingan
beberapa teks resensi;
3. menganalisis kebahasaan resensi dalam dua karya yang berbeda; dan
4. mengonstruksi sebuah resensi dari buku kumpulan cerita pendek atau
novel yang dibaca. .

A. Membandingkan Isi Berbagai Resensi untuk Menemukan Sistematika Sebuah Resensi
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1. memahami isi dan sistematika resensi;
2. membandingkan isi teks resensi.
Kegiatan 1
Memahami Isi dan Sistematika Resensi
Pada pembahasan pertama ini, kamu akan membandingkan isi teks
resensi. Resensi adalah ulasan atau penilaian atau pembicaraan mengenai
suatu karya baik itu buku, film, atau karya lain. Tugas penulis resensi
adalah memberikan gambaran kepada pembaca mengenai suatu karya
apakah layak dibaca atau tidak.
Hal-hal yang dapat ditanggapi dalam resensi ialah kualitas isi,
penampilan, unsur-unsur, bahasa, dan manfaat bagi pembaca. Unsur-
unsur atau sistematika yang terdapat dalam resensi di antaranya sebagai
berikut.
1. Judul resensi
2. Identitas buku yang diresensi
3. Pendahuluan (memperkenalkan pengarang, tujuan pengarang buku,
dan lain-lain)
4. Inti/isi resensi
5. Keunggulan buku
6. Kekurangan buku
7. Penutup
Kegiatan 2
Membandingkan Isi Teks Resensi
Bagaimanakah penilaianmu terhadap isi sebuah buku? Dapatkah kamu
mengungkapkan penilaian tentang sebuah buku ke dalam bentuk resensi?
Pada pembahasan ini, kamu akan membandingkan isi dari teks resensi.
Hal yang dibandingkan ialah dari penyajian isinya.
B. Menyusun Sebuah Resensi dengan Memperhatikan Hasil Perbandingan Beberapa Teks Resensi
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1. mengidentifikasi identitas buku yang diresensi;
2. mengungkapkan isi informasi buku yang diresensi.
Kegiatan 1
Mengidentifikasi Identitas Buku yang Diresensi. Perhatikanlah teks berikut.
Petualangan Bocah di Zaman Jepang
Judul Novel : Saksi Mata
Pengarang : Suparto Brata
Penerbit : Penerbit Buku KOMPAS
Tebal : x + 434 halaman
Setelah membaca novel yang sangat
tebal ini, saya jadi teringat dengan novel
Mencoba Tidak Menyerah-nya Yudhistira
A.N. Massardhie dan juga novel Ca Bau
Kan-nya Remy Sylado. Dalam novel
Mencoba Tidak Menyerah, yang menjadi
tokoh sentralnya adalah bocah laki-laki
berusia sepuluh tahun, sedangkan dalam
novel Ca Bau Kan yang telah diangkat
ke layar lebar, digambarkan bagaimana keadaan Jakarta, kota era zaman
penjajahan Belanda dengan sangat detail. Lalu apa hubungannya dengan
novel Saksi Mata karya Suparto Brata ini?
Dalam Saksi Mata, yang menjadi “jagoan” alias tokoh utamanya
adalah bocah berusia dua belas tahun bernama Kuntara, seorang pelajar
sekolah rakyat Mohan-gakko dan mengambil latar Kota Surabaya pada
zaman penjajahan Jepang dengan penggambaran yang sangat apik, detail
dan sangat memikat. Novel setebal 434 halaman ini sendiri sebenarnya
merupakan cerita bersambung yang dimuat di Harian Kompas pada
rentang waktu 2 November 1997 hingga 2 April 1998.

Kisah berawal saat Kuntara secara tidak sengaja memergoki buliknya
Raden Ajeng Rumsari alias Bulik Rum tengah berduaan dengan Wiradad
di sebuah bungker perlindungan-belakangan baru diketahui oleh Kuntara
kalau Wiradad adalah suami sah dari Bulik Rum. Hal itu membuat perasaan
hatinya berkecamuk. Kuntara pun heran dengan apa yang dilakukan oleh
Bulik Rum yang selama ini selalu dihormatinya. Namun ia bisa mengerti
kalau ternyata Bulik Rum yang cantik ini menyembunyikan sejuta kisah
yang tak bakal disangka-sangka.
Bulik Rum adalah “pegawai” tuan Ichiro Nishizumi, meski pekerjaan
sehari-harinya bekerja di pabrik karung Asko. Sebenarnya Bulik Rum
sudah menikah dengan Wiradad tetapi tuan Ichiro Nishizumi tidak
peduli dengan semua itu dan memboyongnya ke Surabaya. Baik Wiradad
maupun ayah Bulik Rum sendiri tidak mampu mencegah keinginan Ichiro
Nishizawa yang sangat berkuasa ini. Akan tetapi, Wiradad tidak mau
menyerah begitu saja dan segera menyusul Bulik Rum ke Surabaya.
Saat Wiradad akan bertemu dengan Bulik Rum inilah terjadi sesuatu
yang di luar dugaan. Okada yang gelap mata ini segera mengambil samurai
kecilnya hingga akhirnya Bulik Rum menghembuskan nafas terakhir
di bungker perlindungan. Okada yang selama ini sangat dihormati oleh
Kuntara tenyata memiliki tabiat tidak beda dengan Tuan Ichiro Nishizawa.
Dari sinilah awal kisah “petualangan” Kuntara dalam mengungkap
kasus hilangnya Bulik Rum hingga upaya untuk membalas dendamnya
bersama dengan Wiradad kepada tuan Ichiro Nishizawa dan juga Okada.
Sejak kasus hilangnya Bulik Rum ini, keluarga Suryohartanan–tempat
Kuntara dan ibunya menetap–mulai terlibat dengan berbagai kejadian
yang mengikutinya. Kuntara yang tidak menginginkan keluarga ini terlibat
dengan permasalahan yang terjadi dengan sengaja menyembunyikannya.
Dengan segala “kecerdikan” ala detektif cilik Lima Sekawan Kuntara
berupaya menyelesaikan kasus ini bersama dengan Wiradad.
***
Sangat jarang sekali novel-novel “serius” di Indonesia yang terbit
dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir yang menggunakan tokoh
utama seorang anak kecil, selain dari novel Mencoba Tidak Menyerah-
nya Yudhistira ANM, mungkin hanya novel Ketika Lampu Berwarna
Merah karya cerpenis Hamsad Rangkuti. Adalah hal yang menarik apabila
membaca cerita sebuah novel “serius” dengan tokoh utama seorang anak
kecil karena ia memiliki perspektif atau pandangan berbeda mengenai
dunia dan segala sesuatu yang terjadi, bila dibandingkan dengan orang
dewasa. Kita bisa membayangkan bagaimana seorang Kuntara yang baru
berusia dua belas tahun menanggapi berbagai peristiwa yang terjadi dengan

diri, keluarga, dan lingkungan sekitarnya pada masa penjajahan Jepang
dan dengan “kepintarannya” ia mencoba untuk memecahkan persoalan
tersebut. Meski menarik tetap saja akan memunculkan pertanyaan
bagaimana bisa bocah dua belas tahun menjadi “sangat pintar”?
Keunggulan lain dari novel ini adalah penggambaran suasana yang detail
mengenai Kota Surabaya pada tahun 1944 (zaman pendudukan Jepang),
malah ada lampiran petanya segala! Suasana kota Surabaya di zaman itu
juga “direkam” dengan indah oleh Suparto Brata. Kita bisa membayangkan
bagaimanan keadaan kampung SS Pacarkeling yang kala itu masih “berbau”
Hindia Belanda karena nama-nama jalannya masih menggunakan nama-
nama Belanda. Juga tentang bungker-bungker–perlindungan yang
digunakan untuk bersembunyi kala ada serangan udara–kebetulan saat
itu tengah berkecamuk Perang Dunia II. Tidak ketinggalan juga tentang
stasiun kereta api Gubeng yang tersohor itu.
Sebagai arek Suroboyo yang tentunya mengenal seluk beluk kota Buaya
ini, Suparto Brata jelas tidak mengalami kesulitan untuk melukiskan
keadaan ini. Apalagi ia adalah penulis yang hidup dalam tiga zaman,
kolonialisme Belanda, pendudukan Jepang dan era kemerdekaan.
Penggambaran suasana yang detail ini juga berkonsekuensi kepada cerita
yang cukup panjang meski tetap tanpa adanya maksud untuk bertele-tele.
Novel ini juga diperkaya dengan adanya kosakata dan lagu-lagu Jepang
yang makin menghidupkan suasana zaman pendudukan balatentara
Jepang di Indonesia. Namun, uniknya, tidak ada satupun terjemahan untuk
kosakata Jepang tersebut. Jadi, bagi yang tidak mengerti bahasa Jepang,
seperti saya juga, ya tebak-tebak saja sendiri.


Teks seperti itulah yang disebut dengan resensi. Di dalamnya tersaji
informasi tentang tanggapan atau komentar mendalam tentang kelebihan
dan kelemahan suatu karya. Dalam contoh di atas, objek yang ditanggapi
berupa novel. Selain itu, objeknya dapat berupa buku ilmu pengetahuan,
film, pementasan drama, album lagu, lukisan, teks. Sebagaimana yang
tampak pada contoh di atas bahwa di dalam teks yang berupa resensi
mencakup informasi identitas karya, ringkasan, serta ulasan kelebihan dan
kelemahan isi karya itu. Di samping itu, dapat pula disajikan rekomendasi
penulis resensi itu untuk pembacanya.
Kegiatan 2
Mengungkapkan Isi Informasi Buku yang Diresensi
Berdasarkan objek karyanya, resensi terdiri atas bermacam-macam
jenis. Seperti yang terdapat di dalam contoh di atas, ada resensi untuk novel;
ada pula yang berupa kumpulan cerpen. Berdasarkan objek tanggapannya,
ada pula yang berupa film, drama, lagu, buku ilmu pengetahuan, lukisan,
dan karya-karya lainnya.
Dengan perbedaan-perbedaan objek karya itu, informasi yang kita
dapat pun akan bermacam-macam pula. Misalnya, dari resensi novel
atau kumpulan cerpen, informasi yang kita dapatkan adalah tentang
alur, penokohan, latar, dan hal-hal lainnya yang terdapat di dalam buku-
buku cerita itu. Berbeda halnya apabila resensi itu tentang buku populer,
informasi yang kita dapatkan berupa sejumlah ilmu pengetahuan yang
dapat memperluas wawasan kita tentang topik yang dibahas oleh buku itu.
Perhatikanlah contoh resensi berikut!
Beragam tema, beragam kisah terangkum di kumpulan cerita pendek
Cerita Cinta Indonesia ini. Mulai dari jejak sastra hingga cerita pendek
teenlit tergores dalam 45 cerpen buah karya 45 penulis yang pasti sudah
Anda kenal. Membaca kumpulan cerita pendek ini seakan-akan memilih
beraneka rasa dan rupa dalam sajian paket lengkap. Sebabnya, ada begitu
terlalu banyak kisah kehidupan yang menunggu untuk dinikmati para
pembacanya. Ada kisah cinta, misteri, persahabatan, dan beragam tema
lainnya, yang ditampilkan secara serius dan populer.
Buku ini memang menawarkan tema dan rasa yang berbeda-beda.
“Nasihat Nenek” karya Clara Ng dan “Asylum” karya Lexie Xu merupakan
cerpen yang mengundang rasa mencekam. Atmoster horornya sangat
terasa. Pada deretan galau maker ada “Rindu yang Terlalu” karya Arswendo
Atmowiloto, “Gerimis yang Ganjil “ oleh Budi Maryono, “Rindu” oleh
Dewi Kharisma Michellia, “Hachiko” dan “Luka yang Setia” oleh Eka
Kurniawan, “Muse” oleh Ika Natassa dan “Gadis dan Pohon Jambu” oleh
M. Aan Mansyur. Beberapa penulis terkenal sebagai penulis teenlit juga
tampil di buku ini, seperti “Tabula Rasa” oleh Debbie Wijaja, “Savana” oleh
Dyan Nuranindya, “Gelas di Pinggir Meja” oleh Ken Terate, “SMS” oleh
Luna Torashyngu, dan “Letting Go” oleh RisTee.

Ada pula cerpen-cerpen menarik lain dan memukau. “Dua Garis”
oleh Jessica Huawae bisa membuat rasa muak pembacanya. Bukan muak
karena kualitas cerpennya. Akan tetapi, hal itu disebabkan oleh temanya
yang memang merupakan kenyataan sebenarnya. “Persepsi” oleh Maggie
Tiojakin yang bermain-main dengan persepsi pembacanya. “Apalah
Artinya Nama” oleh Marga T. bisa membuat para pembaca penasaran:
berapa persentase kebenaran di cerpen tersebut. Terakhir ada “Bahagia
Bersyarat” oleh Okky Madasari bisa membuat pembaca bertanya-tanya,
“Apa arti sesungguhnya dari kata bahagia itu; benarkah kita sudah merasa
bahagia di kehidupan sekarang?”
Selain itu, bukan berarti cerpen-cerpen yang tidak disebutkan itu jelek,
ya. Tulisan ini bisa terlalu panjang jika harus diulas satu per satu. Lebih
baik pembaca sendiri yang membuktikannya. Saya sendiri merasa puas
setelah membacanya. Bahkan, para penulis yang sebelumnya kurang saya
sukai, mampu membuat saya menikmati cerita yang mereka tuturkan itu.


Bacaan di atas juga berkategori sebagai resensi. Melalui resensi tersebut,
dapat kita peroleh informasi ataupun gambaran tentang cerpen-cerpen
yang ada di dalamnya. Selain itu, terdapat pula perincian tentang tema dan
evaluasi terhadap kelebihan cerpen-cerpen yang ada di dalamnya.


Berikut contoh resensi lainnya.
Sensual! Itu adalah kata yang tepat untuk menggambarkan nyawa
musik yang dibawa oleh band asal Malang ini. Hadir kembali meramaikan
kancah musik lokal, Atlesta mengusung nuansa percampuran musik pop,
RnB dengan jazz dalam dua belas lagu besutan Fifan Christa dan kawan-
kawan ini.
Album kedua bertitel Sentation dimulai dengan lagu berjudul “Aroma”.
Lirik yang singkat dengan sayup-sayup vokal perempuan, membiarkan
pendengarnya berimajinasi dalam track pemanasan ini. Tidak cukup
sampai di situ, lagu kedua berjudul “Paris Weekend” juga membawa
pada imajinasi seolah-olah berada dalam perjalanan panjang menuju ke
suasana romantis bersama musik bernuansa jazz 80-an. Dalam lagu kedua
ini sekilas melemparkan ingatan kita pada musik yang diusung oleh grup
band Earth Wind and Fire.

Melompat ke lagu selanjutnya adalah “Oh You”. Jika di album
sebelumnya kesan seksi nan nakal ditonjolkan oleh Fifan dan kawan-
kawan, barangkali lagu inilah yang mewakili perubahan kesan seksi-nakal
ke seksi-elegan. Hal itu terlihat dari pemilihan diksi yang jauh lebih halus
tanpa meninggalkan kesan sensual.
“Oh you, just feel the night // Alright, just turn me right // Oh you, turn
off the light // Anybody alright, take it all to say.” Melodinya catchy, dijamin,
sekali mendengarkan kita tidak akan kesulitan untuk mengingat lagu ini.
Coba kuping lagu berjudul “Senstation”. Pada lagu ini nuansa RnB
lebih terasa dengan ketukan unik. Soal pemilihan lirik, bisa dibilang dari
semua lagu di album ini, lagu ”Senstation”-lah yang masih lekat dengan
bagaimana fantasi panasnya gairah cinta ala Atlesta.
“In the end of conversation, you’re just leaving a sensation. Oh baby c’mon
closer to me. All I want is just a pleasure, with an overnight sensation.”
Gotcha! Ditambah dengan bumbu vokal dari vokalis perempuan di tengah
track-nya, cukup menggoda dan menerbangkan imajinasi, bukan?
Album yang dikemas dengan dominan warna hitam ini menyuguhkan
dua instrumen. Pertama adalah “Sunset” didominasi oleh gitar. Nuansa itu 
sekilas terdengar ala Kings of Convenience ini. Sementara itu, pada lagu ke-
sembilan kita dibawa mendengarkan dentingan piano yang menenangkan
setelah diajak menggoyangkan tubuh pada lagu sebelumnya, “Cadillac
Model”.
Jika Anda adalah pecinta musik sekaligus penikmat fotografi, di album
ini kita bisa menikmati keduanya sekaligus karena Atlesta mengemas
lirik-lirik dalam album Sensation itu ke dalam 14 lembar foto menarik.
Sayangnya lirik-lirik tersebut tidak semuanya tercetak dengan baik, dengan
font handwriting yang cukup sulit untuk dibaca.
Secara umum, album ini sebenarnya sudah mampu mendekati apa yang
diinginkan Atlesta, yakni kesan klasik. Atlesta jauh lebih matang, penuh
gairah, namun tetap catchy. Sangat layak untuk dikoleksi tentunya!
(Winda Carmelita, kapanlagi.com dengan beberapa penyesuaian)
Teks tersebut menyajikan informasi tentang isi dan kelebihan-kelebihan
yang ada pada suatu album lagu berjudul Sentation. Tentu saja informasi-
informasi yang disajikan resensi tersebut berbeda dengan yang sebelumnya.
Informasi yang dikemukakan resensi album lagu cenderung pada warna
yang diberikan pada setiap lagu di dalamnya di samping mungkin pula ada
gambaran informasi tentang ilustrasi/foto-foto yang ada pada album lagu
tersebut.





C. Menganalisis Kebahasaan Resensi dalam Dua Karya yang Berbeda
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1. menganalisis kebahasaan dalam teks resensi;
2. menyimpulkan dua teks resensi berdasarkan kebahasaan.
Kegiatan 1
Menganalisis Kebahasaan dalam Teks Resensi
Tentang kaidah kebahasaan teks resensi, telah kamu pelajari pula di
kelas VIII. Namun, untuk lebih jelasnya, amatilah kembali contoh-contoh
teks resensi di atas. Berdasarkan contoh-contoh tersebut tampak bahwa
teks resensi memiliki kaidah-kaidah kebahasaan seperti berikut.

1. Banyak menggunakan konjungsi penerang, seperti bahwa, yakni,
yaitu.
2. Banyak menggunakan konjungsi temporal: sejak, semenjak, kemudian,
akhirnya.
3. Banyak menggunakan konjungsi penyebababan: karena, sebab.
4. Menggunakan pernyataan-pernyataan yang berupa saran atau
rekomendasi pada bagian akhir teks. Hal ini ditandai oleh kata jangan,
harus, hendaknya,

Perhatikan kata-kata bergaris bawah dalam cuplikan berikut!
Sampai saat ini, kisah Layla-Majnun merupakan cerita yang paling
populer di Timur Tengah maupun Asia Tengah, di antara bangsa-bangsa
Arab, Turki, Persia, Afgan, Tajiks, Kurdi, India, Pakistan, dan Azerbaijan.
Kepopuleran kisah ini memberi inspirasi banyak seniman, baik pelukis,
pemusik, maupun pembuat film, menciptakan beragam karya seni yang
menggambarkan kisah-kasih Layla dan Majnun.

Kata-kata tersebut merupakan contoh kata serapan. Kata-kata itu berasal
dari bahasa Inggris. Memang dalam perkembangannya, memang bahasa
Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa, baik dari bahasa daerah
maupun asing. Salah satu masalah yang dihadapi dalam penulisan unsur
serapan tersebut adalah penyesuaian ejaan dari bahasa lain itu ke dalam
bahasa Indonesia. Khususnya dengan bahasa asing, ejaan-ejaannya itu

Pemerintah telah menetapkan beberapa peraturan berkaitan dengan
penulisan unsur serapan itu. Secara umum peraturan-peraturan itu adalah
sebagai berikut.
1. Satu bunyi dilambangkan dengan satu huruf, terkecuali untuk bunyi
ng, ny, sy, kh yang diwakili oleh dua huruf. Contoh: kromosom bukan
khromosom, foto bukan photo, retorika bukan rhetorika, dan tema
bukan thema.
2. Penulisan kata serapan harus sesuai dengan cara pengucapan yang
berlaku dalam bahasa Indonesia. Misalnya: cek bukan check, tim bukan
team, taksi bukan taxi, dan aki bukan accu.
3. Penulisan kata serapan diusahakan untuk tidak jauh berbeda dengan
kata aslinya. Contoh: aerob (Inggris: aerobe) bukan erob, hidraulik
(Inggris: hydraulic) bukan hidrolik, sistem (Inggris: system) bukan
sistim, frekuensi (Inggris: frequency) bukan frekwensi.
Kegiatan 2
Menyimpulkan Dua Teks Resensi Berdasarkan Kebahasaan
Tahukah kamu bahwa tujuan utama resensi buku ialah memberikan
tanggapan atas isi buku sebagai informasi kepada calon pembaca buku
itu. Tanggapan itu dapat memotivasi pembaca resensi atau menjadi tidak
berminat membaca buku yang diresensi itu. Di samping itu, resensi buku
merupakan umpan balik bagi penulis buku untuk menyempurnakan isi
buku tersebut pada edisi terbitan berikutnya. Tujuan meresensi buku
hendaknya menjadi acuan bagi penulis resensi dalam mengembangkan
resensi yang disusunnya dan juga sebagai salah satu kriteria bagi media
yang akan memublikasikannya.
Dalam menyimpulkan sebuah resensi perlu penguasaan atau teknik
tertentu, misalnya menguasai isi buku, memiliki daya analisis, dan
menguasai teori tentang buku yang diresensi. Pada pembahasan ini, kamu
harus menyimpulkan teks resensi berdasarkan unsur kebahasaannya,
misalnya dari penggunaan kalimat dan penggunaan jenis kata.


D. Mengonstruksi Sebuah Resensi dari Buku Kumpulan Cerita atau Novel yang Dibaca
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1. mendiskusikan hal-hal menarik dalam buku kumpulan
cerita;
2. menulis resensi dari buku kumpulan cerita.
Kegiatan 1
Mendiskusikan Hal-hal Menarik dalam Buku Kumpulan Cerita
Evaluasi terhadap karya sastra semacam novel lazim disebut dengan
resensi, yakni ulasan terhadap kualitas suatu novel. Resensi ditulis untuk
menarik minat baca khalayak untuk membaca novel yang diulas. Unsur
persuasif sering ditonjolkan dalam resensi. Dengan adanya resensi, pada khalayak
timbul keinginan untuk membaca novel itu dan turut mengapresiasinya. Dengan
demikian, resensi juga berfungsi sebagai pengantar dan pemandu bagi pembaca
dalam menikmati novel tersebut.
Dalam contoh resensi “Petualangan Bocah di Zaman Jepang” dijumpai
ringkasan isi buku (novel). Ringkasan tersebut dipaparkan dalam paragraf
ke-3 sampai paragraf ke-6. Selain itu, dijelaskan pula perbandingan novel
yang diresensi itu dengan novel-novel lainnya (paragraf ke-1 dan ke-7).
Yang dibandingkan dalam hal ini adalah unsur tema dan penokohan.
Dalam paragraf ke-7 sampai paragraf ke-10, penulis membahas
keunggulan-keunggulan novel tersebut berdasarkan unsur penokohan
(paragraf ke-7), unsur latar (paragraf 8-9), dan unsur gaya penyampaian
(paragraf ke-10). Walaupun hanya sekilas, penulis juga mengulas beberapa
kelemahan novel tersebut, yakni berkenaan dengan kelogisan dan gaya
penceritaan. Perhatikan petikan berikut.
1. Meski menarik tetap saja akan memunculkan pertanyaan bagaimana
bisa bocah dua belas tahun menjadi “sangat pintar”?
2. Namun uniknya, tidak ada satu pun terjemahan untuk kosakata Jepang
tersebut. Jadi, bagi yang tidak mengerti bahasa Jepang, seperti saya
juga, ya tebak-tebak saja sendiri.
Dengan melihat contoh di atas, dapat kita simpulkan bahwa untuk
sampai pada tahap pengevaluasian, terlebih dahulu kita harus mampu
menganalisis novel itu dengan baik. Pemahaman tentang unsur-unsur

novel harus terkuasai dengan baik. Analisis tentang unsur-unsur novel
yang telah kita pahami sebelumnya harus menjadi dasar di dalam
mengevaluasi novel itu sehingga hasilnya benar-benar objektif dan dapat
dipertanggungjawabkaan.
Adapun struktur penyajian resensi novel adalah sebagai berikut.
1. Identitas novel, yang meliputi judul, nama penulis, penerbit, tahun terbit, dan
tebal novel.
2. Menyajikan ikhtisar atau hal-hal menarik dari novel.
3. Memberikan penilaian, yang meliputi kelebihan dan kelemahannya.
Penilaian tersebut sebaiknya meluputi unsur-unsur novel itu secara lengkap,
yakni tema, alur, penokohan, latar, gaya bahasa, amanat, dan kepengarangan.
4. Menyimpulkan resensi yang disajikan.
Untuk sampai pada penyajian resensi novel seperti itu, terdapat
sejumlah pertanyaan yang dapat kita jadikan panduan. Berikut pertanyaan-
pertanyaan yang dimaksud.
1. Tema
a. Apakah tema cerita itu?
b. Apakah tema itu sah dan benar sebagai kebenaran umum?
2. Alur
a. Pola apakah yang digunakan pengarang dalam membangun alur
ceritanya itu?
b. Peristiwa-peristiwa apakah yang telah dipilih untuk melayani tema
cerita itu?
c. Apakah terdapat hubungan wajar dan baik antara tema dengan
peristiwa-peristiwa itu?
d. Mengapa suatu peristiwa lebih menonjol daripada yang lain-
lainnya?
e. Apakah peristiwa-peristiwa itu disusun secara rapi dan baik
sehingga dapat memberikan suatu penekanan yang penting dan
berguna?
f. Apakah peristiwa-peristiwa itu wajar dan hidup?
g. Bagaimana peristiwa-peristiwa itu mengantarkan perjalanan
hidup tokoh utamanya?
3. Latar
a. Di mana dan kapankah peristiwa itu terjadi?
b. Bagaimana peranan latar tersebut dalam keseluruhan cerita:
apakah latar tersebut menguatkan atau justru melemahkan cerita?
4. Penokohan
a. Bagaimana cara pengarang dalam menampilkan karakter tokoh-
tokohnya?
b. Apakah karakter tokoh-tokoh itu wajar atau terkesan dibuat-buat?
c. Bagaimana hubungan antara satu tokoh dengan tokoh lainnya?
d. Bagaimana peranan karakter tokoh-tokoh tersebut dalam men-
dukung tema dan menghidupkan alur cerita?
5. Sudut pandang
a. Dari sudut sudut pandang siapakah cerita itu diceritakan?
b. Apakah sudut pandang itu dijalankan dengan konsekuen dalam
seluruh cerita?
6. Amanat
a. Apa amanat cerita itu?
b. Bagaimana cara pengarang menyampaikan amanatnya, bersifat
menggurui atau tidak?
7. Bahasa
a. Apakah bahasa cerita itu tajam, lincah, dan sugestif?
b. Gaya bahasa apakah yang dipergunakan dalam cerita itu?
c. Apakah penggunaan gaya bahasa itu tepat, wajar, dan hidup?

Kegiatan 2
Menulis Resensi dari Buku Kumpulan Cerita
Menulis resensi tidaklah mudah. Untuk melakukan kegiatan ini
diperlukan beberapa persyaratan. Berikut persyaratan tersebut.
1. Penulis harus memiliki pengetahuan di bidangnya. Artinya, jika
seorang penulis akan meresensi sebuah novel, maka ia harus memiliki
pengetahuan tentang teori novel dan perkembangannya.
2. Penulis harus memiliki kemampuan menganalisis. Sebuah buku novel
terdiri atas unsur internal dan eksternal atau yang lebih dikenal dengan
unsur intrinsik dan ekstrinsik. Seorang penulis harus mampu menggali
unsur-unsur tersebut.
3. Seorang penulis juga dituntut memiliki pengetahuan dalam acuan
yang sebanding. Artinya, penulis akan membandingkan sebuah karya
lain yang sejenis. Dengan demikian, ia akan mampu menemukan
kelemahan dan keunggulan sebuah karya.

SUMBER:
https://drive.google.com/file/d/13AIpIOUMI62K4GC7wf8MUq6xuvwQFtq6/view



Jumat, 07 Februari 2020

2020 Imlek "Tikus Logam"

Nama: Christin Susanti
Kelas: 11 Akuntansi
Guru: Aemilia Dessy. S
Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia

Imlek 2020

     Pada imlek tahun 2020 ini, malam sebelum imlek keluarga saya pergi ke acara makan keluarga tempatnya di mall Pluit Village di restaurant Kim Palace. Acara tersebut dimulai dari jam 19.00 WIB -21.00 WIB. 

     Lalu pada hari pertama selalu keluarga saya mengunjungi kakaknya ayah saya yg paling tertua terlebih dahulu baru kerumah keluarga saya. Kemudian hari kedua dan hari ketiga saya gunakan untuk mengunjungi rumah teman-teman saya



Ini vlog tentang Imlek saya yg berjudul Makanan Yang Biasa Disaat Imlek